5 Tips Aman dan Nyaman Motoran Keliling Blora

Ditengah segala rutinitas dimasa pandemi, me time menjadi hal mewah bagi sebagian orang. Memberikan waktu sejenak untuk diri sendiri mampu memperbaiki kondisi kesehatan mental. Apalagi di bulan Ramadhan seperti sekarang ini.

Apa saja aktivitas yang sudah coba kalian lakukan untuk mengisi waktu? Tentunya memperbanyak ibadah ya. Buat kalian yang suka motoran keliling-keliling kota Blora sendirian, di hari ke-21 bulan ramadhan kali ini bisa jadi ide buat jadwal kegiatan nih. Rute yang bisa di coba adalah Jepon-Blora-Randublatung-Cepu. Keliling kota menggunakan motor ini bisa dibilang cara yang fleksible untuk keliling Kota Blora. Soalnya bisa berhenti seenak jidat kalau nemu pemandangan yang cakep.

 
Berikut tips motoran sendirian tapi tetap seru, aman dan  juga nyaman! Soalnya motoran sendirian sama rame-rame itu beda rasanya. Mungkin tips dan pengalaman saya ini akan berguna untuk kalian yang ingin mencoba motoran sendiri khususnya yang berdomisili di Kabupaten Blora!

1. Menggunakan pakaian yang nyaman.

Hindari penggunaan pakaian yang menyerap panas saat motoran di bawah sinar matahari yang terik. Gunakan pakaian dengan warna yang cerah agar panas bisa memantul dan tidak banyak terserap yang membuat tubuh mudah dehidrasi. Sangat disarankan untuk menggunakan sarung tangan, kaos kaki kacamata dan masker. Udara jalanan identik dengan debu dan asap kendaraan lainnya. Apalagi cuaca kota Blora yang termasuk panas menyengat.

2. Periksa kondisi Motor!

Jalanan dari Blora menuju Randublatung akan melewati hutan jati yang sangat panjang jadi pastikan motor siap dipakai. Pastikan ban atau oli dll dalam keadaan normal dan jangan sampai kehabisan bahan bakar. Sebaiknya gunakan waktu antara pagi sampai siang karna kalau sore hari sudah dipastikan akan lebih menegangkan melewati hutan rimbun sepanjang jalan yang akan berasa gelap dan tidak disarankan apalagi untuk perempuan ya.

3. Kenali kondisi tubuh.

Kenali kondisi tubuh saat berkendara, apalagi dalam kondisi puasa tentunya kemampuan kita berkurang dibandingkan kondisi normal. Utamakanlah keselamatan diri dan orang lain saat berkendara. Maka sebelumnya sahurlah dengan porsi yang cukup agar bisa mengisi tenaga selama 13-14 jam. Saat makan sahur perbanyak makanan yang memiliki efek mengenyangkan cukup lama seperti makan makanan yang mengandung banyak serat. Tidak kalah penting, jangan lupakan protein dan minum air putih saat sahur 3-4 gelas air, tujuannya agar tubuh tidak cepat dehidrasi pada saat di bawah terik sinar matahari. Pengalaman saya yang belum terbiasa motoran jauh sendirian merasakan pegal dan kesemutan sehingga istirhatlah jika lelah dan jangan dipaksakan ya.

4. Cek Google Map sebelum berkendara

Sesuai pengalaman, saya motoran mengandalkan google map dan salah satu hal yang tidak sempat terlintas dipikiran adalah saya lupa apakah ada sinyal di hutan. Tentunya tidak ada. Saya memutuskan untuk bertanya kepastian arah kepada ibu-ibu penjaga warung yang kebetulan ada di tepi jalan raya. Begini obrolan kami dan saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia agar mudah dipahami.

Saya: Bu, ini kalau lurus terus sampai mana nggih bu?

Ibu: Sampai Randu kota mbak, mbak mau kemana?

Saya: Saya dari Blora bu, mau balik lewat Cepu ke arah mana?

Ibu: Oh ini nanti lurus terus aja langsung ke arah kulon kalau ngetan arah Purwodadi

Saya: Berarti kulon bu, kulon itu kiri atau kanan? 

Ibu: Kiri nduk

Begitulah dengan polosnya saya lupa menghafal arah mata angin dalam bahasa jawa maupun secara umum. Jadi pastikan cek dulu google map sebelum kalian kehilangan sinyal.

5. Sabar!

Iya sabar dengan kondisi jalan sepanjang Randublatung sampai ke Cepu, jangan ngebut karena banyak kendaraan besar dan jalanan berlubang.

Kalau buat saya, motoran bukanlah balapan, jadi paling enak kalau motoran mode slow, pelan-pelan sambil menikmati pemandangan. Tapi jangan lupa untuk selalu fokus dan berhati hati di jalan. Alon-alon asal kelakon! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Slamet (lagi)

WISATA BLORA: Gunung Mundri