Hunting Waterfalls in Semarang

Kali ini gua berkesempatan melangkahkan kaki ke Curug Lawe dan Benowo yang berlokasi dipinggiran Kota Semarang, tepatnya sih di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Nih koordinatnya 7°9'37"S   110°21'17"E. Bisa diakses dengan kendaraan roda dua atau empat, tersedia lokasi parkir yang cukup luas. Bisa juga datang sendiri, bersama keluarga, dengan teman, atau juga bersama kenangan. #ups

Ini petanya guys secara sederhana, cc: gugel
Ini trip dadakan banget, kaki gua yang masih pegel tapi temen-temen ngajakin jalan ya gabisa nolak ehe. Jadi gua diajakin sama si Cangkir, Cowek sama Kendhi yoa kita semua cewek guyss miskin cowok emang ye.

Kita janjian jam 9 berangkat tapiii yataulah kalo jam kita itu karett. Sesampainya di area parkir, seseorang telah menyambut hangat kedatangan kita, siapa lagi kalau bukan penjaga loket tiket masuk objek wisata. Harga tiket masuk Rp 4.000 per orang udah termasuk asuransi dan dana sosial, Rp 2.000 untuk kendaraan roda dua. Kita langsung menuju ke air terjun. Jarak dari tempat parkir ke dua curug lumayan jauh sekitar 2km. Namun jarak bukanlah aral yang berarti untuk mendapatkan keindahan yang hakiki. Waktu tempuh 30menit berjalan kaki dengan kondisi jalan setapak yang relatif datar tapi banyak tanjakan dan turunan juga, jalur yang dilalui pun cukup membuat adrenalin naik yoh kita juga pengen latihan fisik biar nggak cupu kalo tracking, belajar memanagemen waktu sama logistik eh kita cuma bawa pisang goreng 6 buah sama air masing-masing 1 botol ukuran sedang hahaha.

Oh iya dari kita yang tau jalurnya cuma si Kendhi tapi enak kok banyak papan petunjuk. Rencana kita akan menjelajahi kedua-duanya hahaha, cewek cewek tangguh yang berani menjelajahi alam -oke skip terlalu lebay-


Treknya enak banget deh, kalian harus kesini! Kita menelusuri saluran air dan jembatan irigasi dengan sisi kiri adalah jurang yang sangat curam. Kaki harus cukup kuat melangkah menapaki jalan setapak.. Jalannya harus bergantian nih, gua norak banget yaelah. Saran ae nih kalo kesini pakai sendal gunung aja jangan highheels jangaaaaan!



Dan beruntung banget gua bisa ketemu sama penghuni hutan sini yaitu si Lutung. Yap Lutungnya warna item, kecil-kecil unyu bangettt pokoknya. Ada yg berduaan juga serasa kalah gua sama si Lutung hikss

Yang cukup unik adalah terdapatnya sebuah jembatan dari kayu. Jembatan ini dibuat diatas saluran air, sehingga kalo kita jalan diatasnya maka akan terdengar aliran air dibawah papan-papan kayu yang dipijak. Namanya pun cukup unik yaitu Jembatan Romantis. Gua bingung kenapa dinamakan seperti itu, apa mungkin karena cuma ada satu sisi jembatan yang ada pembatasnya? Sehingga kita harus berpegangan dengan pasangan ketika melintasinya? Jika iya, terus gimana nasib gua yang jomblo? Hmm. Entah mengapa dinamakan demikian, namun nyatanya menapaki jembatan ini cukup membuat hati deg-deg-ser.


Sejauh kaki melangkah, mata gua pun tak akan merasa lelah memandangi hijaunya alam yang terhampar. Gemericik aliran air serta sautan kicauan burung semakin menambah asri lokasi wisata Curug Lawe. Aaaak aku mulai dibuat gila dengan keindahannya.

Terdapat banyak warung disana sehingga gak perlu kawatir kalo laper ato kehabisan makanan. Ada musolla juga loh buat yang mau solat. Sepanjang jalan juga udah disediain karung buat tempat sampah jadi tempatnya tuh bersih dari sampah. Terus ada juga toilet dan tempat lapang yang bisa dijadikan area camping.

Setelah itu kira-kira 10 menit dari bendungan akan ditemui 2 percabangan, kanan menuju Curug Lawe dan kiri menuju Curug Benowo. Kita memutuskan untuk ke curug Benowo terlebih dahulu dengan mengambil jalur kiri.

Setiap jarak 100 meter akan ada sebuah papan kecil yang memberitahukan kita sisa jarak yang ditempuh untuk menuju air terjun. Tujuan akan penempelan papan itu mungkin untuk memberikan motivasi kepada para pengujung agar semakin semangat. Tapi anehnya si Cowek malah kesel dia bilang kalo dia pengen dapet surprise duh.

Suara air terjun mulai terdengar sayup-sayup bersama angin, gua mempercepat langkah agar semakin dekat dengan tujuan. Sampailah pada Curug Benowo yang tingginya gua kaga tau, gua bukan tukang ukur tinggi air terjun. Jalan-jalan tanpa kamera seperti sayur tanpa garam, jadi pastikan kamera selalu dalam keadaan ON untuk memotret setiap inci keindahannya.

Tragedi tragis terjadi disini nih, dan kenapa cuma gua yang kena. Iya, kaki gua digigit pacet air. Entahlah geli rasanya kaya hewan kecil gitu nempel dikaki, apa karna gua mainan air mulu ya hmm. Satu lagi nih yang kocak sendal jepitnya si Cangkir hanyut gokil ngakak banget liatnya haha. Tp untung deh masih bisa diambil.






Setelah puas kita putuskan untuk kembali ke percabangan lalu ngambil jalur kanan menuju Curug Lawe. Treknya lebih menantang dan aliran airnya lebih deras nih. Sepanjang jalan yang kebayang hanya makan, makan dan makan karena sangking lapernya, haha. Kurang dari sejam kita sudah tiba di Curug Lawe, aaaaaak curug ini membuatku ingin berteriak. Bentuk dari air terjunnya yang hampir setengah lingkaran, terdapat satu air terjun utama dan beberapa air terjun kecil-kecil yang keluar dari sela-sela dinding batuan itu membuat gua jatuh cinta. Karna gak tahan lapernya gua pesenin tuh Mie di warung deket Curug lumayan keganjal lapernya soalnya makan pisang goreng aja nggak cukup guys. Dengan membeli makanan disini kan gua juga membantu perekonomian warga sini ye kan?

Curug Lawe ini lebih besar kalo dibandingin sama Curug Benowo. Hembusan airnya juga besar sampe bikin baju basah padahal gak terlalu mendekat. Hapenya aja sampe basah hahaha. Ati ati juga soalnya jalanan agak licin dan berlumut.





Setelah puas kita memutuskan untuk balik menuju ke musolla karena emang waktu udah mepet buat solat ehe. Duh airnya dingin beud dah tapi seger. Gimana dong? Waktu kita solat tuh ketemu sama bule gemes banget liat idungnya huhu. -skip-

Abis itu yaudah balik hmm, rasanya berat banget ninggalin tempat itu tapi ya waktu udah mulai gelap dan udah capek yadah kita balik pulang. Oh God thank you for taking me to this beautiful place -bener gak sih ini bahasa gua?- yah maklum bahasa inggris cuma dapet B aja.

Keep spirit guys walopun cewek tapi harus tetep tangguh jangan mau kalah sama cowoknya. Buktiin kalo kalian wahai para cewek juga bisa tracking dan menjelajahi alam. Jaga dan lindungi alam kita yah, biar anak cucu nantinya juga bisa merasakan keindahan alam yang sama.

Makasih buat kalian Cangkir, Cowek, Kendhi -emoticon love-

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Slamet (lagi)

WISATA BLORA: Gunung Mundri

5 Tips Aman dan Nyaman Motoran Keliling Blora